[Story] After the Dark

IMG_1460

Masterpiece saya selama KKN. Aturan bikin 11 sih, sesuai jumlah orang dalam kelompok saya. Tapi moodnya cuma buat setengah hahaha. Yah maafkanlah jiwa mager yang kuat ini.

Heyho. This is my new post after a long long long journey.

Jadi saya sudah selesai KKN. Hahahaha. Saya dan tim KKN saya yang berjumlah 11 orang termasuk saya dapat tempat KKN di Jepara. Selain KKN, kami juga main-main. Lebih banyak main-mainnya sih, as you know always KKN means Kuliah Kerja Nongkrong. Tapi kita tetap ngerjain proker, kok. Mainnya sore aja, habis menyelesaikan proker. Malamnya juga kita sudah di posko lagi, kan harus ngajarin les anak-anak desa.

2158264313035

Tim KKN Ceria Desa Jondang Kedung Jepara. Kurang Kordes, Wakordes, dan teman KKN satu lagi. Mungkin mereka ga suka eksis. Biarin aja.

2158264661138

Sama anak-anak SD habis proker sekali hap. Maksudnya sekali jalan bisa beberapa proker gitu, lho. Alhamdulillah efisiensi waktu. Biar warga desa ga bosen juga liat kita eksis mulu dimana-mana. Maafkan tampang saya yang ga pernah bener di foto ya.

Kemudian, saya juga banyak berlibur. Saya banyak nonton, banyak karaokean, dan beli buku. Baru-baru ini beli bukunya Jodi Picoult yang judulnya Handle with Care. Kemarin pingin bukunya John Green yang Paper Town. Belum kebeli sampai sekarang, tapi sudah mau difilmkan, ya? Aaahhh!

Lalu di post sebelumnya tentang Spend Money, alhamdulillah jam G-Shock yang putih belum kebeli, terus sudah beli albumnya Ed Sheeran yang X (baca: multiple). Oh iya, gitar putih saya juga sudah laku. Hihihihi.

Kemarin (29/8/2015) saya nonton Mata Najwa on Stage (MOS) di UNNES (Universitas Negeri Semarang). Wiiiihhh, rame bangeeettt. I couldn’t stop wondering how much twenty thousand people were! Yep! Penontonnya dua puluh ribu orang dan saya belum pernah dateng ke acara yang pesertanya sebanyak itu. Gila! Ngantri tiketnya juga gila-gilaan. Awalnya kan kita ambil tiket online. Sepuluh ribu tiket online habis dalam waktu satu jam! Terus tiket online harus ditukar dengan tiket asli dan itu antrinya panjaaaaaannnnnngggg bangeeeettttt.

Di MOS kemarin bintang tamunya ada Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Iko Uwais, Jubing Kristianto, dan Titiek Puspa. Ada juga Shaggy Dog sebagai pembuka MOS.

Sesi pertama bintang tamunya adalah Pak Ganjar dan Pak Anies. Beliau bercerita mengenai pengalaman semasa kuliah dan kenangan-kenangan selama proses perkuliahan. Beliau bercerita mengenai kenakalan-kenakalan semasa kuliah, kemudian juga bercerita mengenai kemampuan masing-masing. Katanya Pak Ganjar tukang nyomblangin orang. Waaahhhh. Kemudian Pak Anies ternyata hobi bertukang, selain itu juga Pak Anies konon hobi gulat. Tapi kemarin Beliau nggak mempertunjukkan keahlian gulatnya, sih. Padahal pingin lihat, hehehe.

Kemudian sesi kedua ada Iko Uwais yang memberikan pertunjukan silat. Oke banget deh kemampuan silatnya. Kak Iko ini, selain mempertunjukkan kemampuan silat secara solo, beliau juga mempertunjukkan kemampuan melawan 3 orang. Keren banget. Ada satu yang dibanting gitu aja dengan gampangnya. Entah, deh, itu para jagoan kayaknya langsung pegel-pegel begitu turun stage.

Habis itu ada Pak Jubing, gitaris yang terkenal dengan teknik finger style-nya. Beliau mempertunjukkan keahliannya dalam bermain gitar dan membawakan musik daerah dan mengajak penonton untuk menyanyikan salah satu lagu nasional. Kata Pak Jubing, di setiap albumnya Beliau selalu menyisipkan lagu-lagu daerah untuk menumbuhkan rasa cinta negeri pada pendengarnya.

Terakhir ada Eyang Titiek Puspa. Siapa sih yang nggak kenal Titiek Puspa? Beliau juga berbicara mengenai karya-karyanya. Saya langsung pulang sih begitu Eyang Titiek keluar. Habisnya sudah malam, sih. Tapi saya sempat mendengar beliau menyanyi lagu ciptaannya. Pokoknya lumayan seru, deeehh.

Tapi yang disayangkan, sepertinya panitia kurang bisa menghandle penonton, soalnya penonton yang punya tiket, pada kenyataannya malah nggak dapat tempat dan duduk-duduk bareng penonton yang nggak punya tiket. Rasanya kayak sia-sia gitu kemarin kita jauh-jauh dari Tembalang ke UNNES yang lokasinya di Gunung Pati (itu jauh, teman-teman. Sekitar 45 menit perjalanan dengan kondisi jalan yang tidak mulus), kemudian kita panas-panasan, eh ujung-ujungnya duduk ngemper gitu, tiketnya malah nggak terpakai sama sekali. Ya tau, sih, itu gratis, tapi kalau ujung-ujungnya kayak gitu, ya kenapa pula harus ada tiket? Hehehe. Mungkin untuk besok-besok bisa diperbaiki lagi. Ketika sebuah kepanitiaan membuka undangan untuk 20 ribu orang, maka secara otomatis panitia juga harus sanggup menghandle 20 ribu orang itu. Saya cukup kecewa, sih. Hehehe. Tapi tetap semangatlah, panitia MOS UNNES! Semoga bisa menjadi evaluasi untuk kepanitiaan berikutnya. Tetap kerenlah bisa mendatangkan Najwa Shihab.  😀

WP_20150829_006

Panggung dari jarak yang sangaaaaaaattttt jauuuuhhh. Panggung di Sabang, nonton di Merauke. Makin sedih kalo ga bawa perlengkapan ambil gambar. Jadi nikmatilah hasil jepretan dari kamera HP yang resolusi kamera belakangnya sama kayak resolusi kamera depan Grand Prime. Tapi percayalah, ponsel saya ini ponsel tenar lho. Pada zamannya.

WP_20150829_009

Mending nonton di sini, Ciyn. Lebih jelas dan tidak neko-neko.

BONUS!!!!!!

20150114_114237

Tim I KKN Desa Jondang Jepara Full Team!

Leave a comment